Denganmemanfaatkan halaman rumahnya, Saad pun kini rutin beternak berbagai jenis kelinci baik lokal maupun luar negeri. "Saya mulai beternak sejak 7 bulan lalu karena akibat PHK. Saya memutar otak bagaimana caranya saya bisa mendapatkan uang dimasa pandemi. Dengan modal 300 ribu saya mulai beternak kelinci," ujar Saad.
KELAYAKANUSAHA TERNAK KELINCI DI PONDOK. PESANTREN AL-ITTIFAQ BANDUNG JAWA BARAT. RINI FITRIANI. DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013. PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Kelayakan Usaha Ternak Kelinci diPondok Pesantren Al-IttifaqBandungJawa Barat adalah benar karya saya dengan arahan dari pembimbing dan belum
Kelompokpeternakan Dompet Dhuafa Bandung sendiri tersebar di Kab Bandung ( Soreang dan Pacet ) serta Kabupaten luar Bandung, yaitu Purwakarta, Subang dan Sumedang. Ilmu yang belum tersampaikan kepada peternak kecil coba untuk difasilitasi dengan adanya pendampingan dan Monitoring evaluasi kepada Kelompok peternak setiap dua kali dalam sebulan.
Dibukasejak Mei 2021, Cimory Dairyland merupakan taman wisata yang menawarkan pengalaman peternakan untuk anak. Di area ini terdapat beberapa kandang terbuka untuk hewan-hewan di peternakan, seperti sapi, damba, kuda, kelinci, sampai unta. Bagi yang ingin mendapatkan pengalaman berbeda, terdapat area bernuansa negeri dongeng di area Magic Village.
. NGAMPRAH, - Berawal dari sebatas hobi, Yoga Tri Herlambang 40 berhasil menjadi peternak milenial sukses asal Desa Pagarwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat KBB. Kesenangan memelihara kelinci berhasil membawanya jadi eksportir ke beberapa negara mulai dari Filipina, Malaysia, Pakistan, hingga Arab Saudi. Kegiatan ekspor kelinci yang dilakukan Yoga telah mencapai angka Rp700 juta hingga Rp1 miliar. "Tergantung jumlah pemesanan, kalau kita biasanya kirim dari 100 ekor sampai 200 ekor kelinci bisa tembus di angka Rp 700 juta sampai ke Rp 1 miliar lebih," kata Yoga kepada Selasa 31 Agustus 2021. Baca Juga Cerita Warga Lembang Dibanjiri Kotoran Sapi Usai Hujan Kesuksesan yang diraih Yoga tak hadir tiba-tiba. Sejak 2002 ia mulai budidaya kelinci dan sering mengikuti beberapa even. Meski masih jarang pembudidaya, Yoga tetap melakoninya dengan alasan hobi terhadap binatang lucu itu. Sejak 2004, ia memang sudah melayani pemesanan dari luar negeri namun dalam skala kecil. Adapun jenis spesies kelinci yang dikembangkan berasal dari bibit yang diimpor langsung dari sejumlah negara di Eropa dan Amerika Serikat. Jenis kelinci yang dibudidayakannya, yakni New Zealand White, Netherland Dwarf, Californian, Checkerd Giant, German Giant dan Transylvanian Giant. "Basic-nya hobi dari tahun 2002, sampai puncaknya di tahun 2017. Sempat vakum beberapa bulan saya terjun lagi karena permintaan pasar makin besar," tambahnya. Di massa pandemi Covid-19, saat beberapa sektor peternakan terpuruk, justru ternak kelinci yang dikelola Yoga meningkat drastis karena mendapat permintaan dari negara Filipina dengan jumlah 100-200 ekor per bulan. Baca Juga Diduga Alami Sindrom Langka, Warga Bandung Barat Ini Tak Tidur 7 Tahun Menurut Yoga, kelinci yang dikirim ke Filipina mayoritas untuk dikonsumsi. Pasalnya, sejak pandemi Covid-19 negara berjuluk Lumbung Padi itu mulai beralih orientasi dari ayam dan babi ke kelinci. "Semenjak pandemi mereka mengkonversi banyak peternakan babi dan ayam ke kelinci mungkin mereka ingin menjadikan kelinci menjadi pangan utama nantinya. Ditambah ada informasi, bahwa virus corona tidak menginfeksi kelinci," terangnya. Saat ini, Filipina merupakan pemesan utama dengan jumlah paling besar. Pasar ke negara ini berawal dari upaya pemasaran sejumlah peternak melalui media sosial Facebook. Yoga cukup bertahan dan dipercaya ekspor ke negara itu lantaran menjamin kualitas kesehatan ternak, selain itu ia juga punya modal fasih berbahasa. "Saya termasuk orang yang paling belakang main di ekspor ke Filipina. Itu pun tidak lewat Facebook tapi lewat Instagram. Alhamdulillah karena ternak kita dipercaya tidak ada komplain, saya juga dikenal breeder lama lewat Instagram, jadi sampai sekarang jalan terus," paparnya.
Mulya Rizky via Steemit Kelinci mini Netherland Dwarf peliharaan yang terkenal diantaranya adalah Kelinci Eropa, Netherland Dwarf, Holland Lop, Kelinci Raksasa Flemish dan Angoras berbulu. Satu kesamaan dari jenis itu semua adalah berasal dari Eropa. Semua bangsa kelinci domestikasi bernenek moyang kelinci liar dari Eropa yang berordo Logomorpha. Jenis-jenis kelinci tersebut awalnya terbatas di Semenanjung Iberia dan Prancis Selatan. Manusia memanfaatkannya sebagai kelinci pedaging dan diambil bulunya sejak Zaman Es terakhir, yang berpuncak pada domestikasi sekitar tahun yang lalu. Sementara itu, di benua Amerika, ada banyak spesies kelinci dengan rentang di kedua benua. Catatan arkeologi menunjukan kelinci digunakan secara ekstensif di Amerika seperti di Semenanjung Iberia. Dengan bukti arkeologis yang jelas, bahwa kelinci sengaja dipelihara di sana. Lantas, mengapa kelinci dijinakan di Eropa dan bukan di Amerika? Hasil penelitian terbaru dari arkeolog Andrew Smerville dari Iowa State University dan Nawa Sugiyama dari UC Riverside menemukan jawaban sederhana. Kelinci Eropa hidup dengan mudah dalam kelompok sosial yang besar sementara kelinci cottontail Amerika tidak. Sifat kurang sosial dari kelinci ekor kapas Amerika dikombinasikan dengan keragaman spesies yang lebih besar menciptakan situasi di mana peternakan kelinci tidak mengarah pada domestikasi, atau untuk dijinakan. Hasil penelitian tersebut telah dipublikasikan dalam Jurnal Animal Frontiers. Penelitian tersebut menemukan perbedaan perilaku antara kelinci Eropa dan Amerika Utara menjelaskan kesesuaian diferensial mereka untuk domestikasi. Kelinci Eropa Oryctolagus cuniculus adalah satu-satunya spesies lagomorph yang telah didomestikasi oleh manusia. "Kelinci mungkin diberi makan jagung, tetapi isotop karbon tidak membedakan antara jagung dan kaktus, jadi kami tidak bisa memastikannya," kata Sugiyama kepada UC Riverside News. Baca Juga Studi Kelinci Jadi Lebih Besar dan Kuat Jika Memakan Fesesnya Sendiri Nawa Sugiyama/UCR Tulang dua kelinci ditemukan dalam perut elang yang dikorbankan di Piramida Matahari di Teotihuacan, Meksiko Kemudian, sekitar 46 persen tulang hewan yang digali di satu kompleks berasal dari kelinci yang diberi makanan serupa dengan tanaman pertanian. Jumlah fosfat di lokasi penggalian menunjukan lokasi di mana kelinci buang air kecil. Patung kelinci juga ditemukan di alun-alun pusat kompleks, yang menegaskan pentingnya peternakan kelinci bagi penduduk. Seribu tahun kemudian, penakluk Spanyol abad ke-16 Hernan Cortez menggambarkan penjualan kelinci di pasar Aztec Tlateloco. Selama setidaknya satu milenium peternakan dan penggunaan ekstensif untuk makanan, bulu, dan ritual. Bagaimanapun, kelinci Meksiko tidak dijinakkan, hubungan mutualistik multigenerasi yang ditandai dengan reproduksi yang dikendalikan manusia. Untuk memahami alasannya, Somerville membandingkan ekologi perilaku kelinci Eropa dan ekor kapas Amerika dengan kriteria utama atau hewan pra-adaptasi untuk domestikasi. Hewan yang telah didomestikasi biasanya hidup berkelompok dengan pejantan residen. Mereka juga memiliki anak muda yang mudah dihasilkan dan membutuhkan perawatan orang tua, sistem perkawinan bebas, toleransi terhadap berbagai lingkungan, dan reaktivitas rendah terhadap manusia. Baca Juga Bagaimana Sejarah Telur dan Kelinci Paskah? Berikut Penjelasannya Jeff Whitlock via The Online Zoo Kelinci Mountain Cottontail dari Benua Amerika Kelinci Eropa dan Amerika serupa di semua kriteria kecuali perilaku sosial. Kelinci Eropa hidup di liang keluarga bawah tanah, yang disebut warrens, hingga 20 individu termasuk jantan, yang mempertahankan wilayah perkembangbiakannya dari pejantan lain. Warrens memudahkan orang untuk menemukan dan mengelola populasi kelinci liar, kemudian meniru kondisi di penangkaran, di mana kelinci mudah berkembang biak. Cottontail Amerika, di sisi lain, hidup menyendiri, hidup sepenuhnya di atas tanah, dan cenderung bertarung di wilayahnya bersama. Jantan tidak mempertahankan wilayah perkembangbiakan dan mengejar strategi kawin yang lebih oportunistik. Somerville dan Sugiyama menyimpulkan bahwa sifat soliter mereka, kecenderungan untuk bertarung di satu wilayah, wilayah yang tersebar, dan sistem perkawinan yang kurang dapat diprediksi. Hal itu memungkinkan untuk memelihara kelinci tanpa membentuk jenis hubungan timbal balik yang pada akhirnya akan memberi manusia kendali yang cukup atas suatu spesies untuk mengarahkan evolusinya. Keanekaragaman spesies yang lebih besar juga memperkecil kemungkinan salah satu dari mereka akan didomestikasi. Baca Juga Populasi dan Kebutuhan Pangan Meningkat, Afrika Beralih ke Daging Kelinci PROMOTED CONTENT Video Pilihan
BANDUNG BARAT, - Lucu dan menggemaskan. Itulah yang terlintas dalam kepala saat menyambangi peternakan kelinci German Giant di Jalan Baru Adjak, Lembang, Kabupaten Bandung Barat KBB, Jawa Barat. Seperti namanya, German Giant memiliki ukuran raksasa. Panjang tubuhnya bisa mencapai setengah tinggi pria ini, kelinci berbulu lebat dan halus dengan telinga yang panjang ini sedang digandrungi menjadi pilihan alternatif hewan peliharaan. Asep Yana 42 adalah salah satu breeder atau peternak kelinci yang berhasil mengembangkan kelinci jenis German Giant di peternakan kelinci miliknya, Arya Aditya Rabbitry di Lembang. Baca juga Viral Kelinci Raksasa Flemish, Ras Kelinci Tertua di Dunia "Di sini ada beberapa ekor jenis German Giant. Awalnya memang tertarik ternak jenis itu karena ukurannya jumbo. Kemudian penampakannya kan gagah laki-laki banget, beda dengan jenis biasa," ujar Asep saat ditemui di peternakannya. Asep mengatakan, di usia 6 bulan, kelinci German Giant memiliki bobot rata-rata 8-9 kilogram. Ukuran dan bobot kelinci German Giant akan terus membesar hingga usia dua tahun. "T nanti setelah usia 2 tahun bobotnya menyusut. Kalau untuk usia, umurnya bisa sampai 8 tahun," kata Asep. Meski memiliki bobot raksasa, kelinci German Giant terbilang cukup aktif bergerak. Asep sendiri mengaku cukup kerepotan untuk mengontrol pergerakan kelinci-kelimci raksasa ini. Potensi cuan jutaan rupiah Dari keunikan dan ukurannya yang besar, kelinci jenis German Giant milik Asep ternyata cukup diminati banyak orang. Asep mengaku, kelinci German Giant yang masih anakan bisa dibanderol dengan harga mencapai Rp 5 juta, menjadi potensi cuan yang cukup menggiurkan. "Kalau anakan itu, kita jual mulai dari Rp 4 juta sampai Rp 5 juta, itu untuk yang usia anakan 3 bulan. Kalau yang dewasa itu sebetulnya enggak dilepas, tapi kalau di kita stok ada, biasanya dijual Rp 15 juta sampai Rp 20 juta per ekor," papar Asep. PUJI PANUNTUN Asep Yana 42, peternak yang berhasil mengembangkan kelinci jenis German Giant di peternakan miliknya, Arya Aditya Rabbitry di Lembang. Anakan kelinci raksasa berusia 3 bulan, beratnya bisa mencapai 8-9 kg dan dijual hingga Rp 5 juta. Betul saja, kelinci German Giant milik Asep diminati bukan hanya dari kalangan masyarakat biasa. Keunikan kelinci ini menyedot ketertarikan para selebriti papan atas. Sebut saja pesohor tanah air semacam Raffi Ahmad, Prilly Latuconsina, hingga Frislly Herlind kepincut untuk membeli dan memelihara kelinci raksasa ini. "Kemarin Frislly sudah menawar juga, tapi baru Rp 10 juta, cuma belum dilepas. Katanya nanti mau balik lagi. Yang sudah beli di sini itu Prilly," tutur Asep. Perawatan mirip kelinci biasa Asep menyampaikan, untuk merawat kelinci jenis ini terbilang gampang-gampang susah, yang terpenting adalah menjaga kebersihan kandangnya. Tak perlu repot-repot memandikan, cukup sediakan kandang yang berukuran cukup luas dan menjaga kebersihannya. "Perawatannya sama seperti jenis kelinci lainnya, terutama itu kandang harus bersih, kalau kelinci besar harus ditempatkan di kandang luas. Enggak perlu dijemur dan dimandikan, kecuali ada pengeringnya," tutur Asep. Baca juga Bolehkah Memandikan Kelinci Peliharaan? Karena ukurannya yang jumbo, porsi makan kelinci-kelinci German Giant pun cukup besar. Biasanya, Asep memberi makan kelinci-kelinci inindengan makan pelet, rumput hay, buah-buahan, serta air minum yang cukup banyak. "Yang penting itu makanannya jangan asal, termasuk buah-buahan. Dan pastinya itu porsi makannya lebih banyak karena memang kan ukurannta besar," papar Asep. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID C7KmsxdOpyxnRwnEgg40sNf2Zoa9_oJLc4jR1Sr0xA1CDFm0wqYXug==
peternakan kelinci di luar negeri